Karena di sini, dia bebas melangkah, tak peduli kejamnya dunia memakinya...
Selasa, 17 Desember 2013
Hujan
Hujan pagi, lagi
Aku baru saja tersadar dari lelap panjang ku semalam
Dingin dan tak ada matahari yang biasanya melirik di jendela kamar ku
Angin kamar ku masih berjalan, lampu ku pun belum hidup
Daun pintu kamar ku masih sangat ingin bercumbu dengan tiangnya
Selimut, bantal dan guling yang selalu setia menemani dunia malam ku juga enggan beranjak
Mereka seolah-olah merayu ku dengan hangatnya dan menarik tubuh ku untuk tetap terbaring
Ahh, siapa pun yang tidak tergoda akan hal itu?
Lagipula, pagi ini aku sedang cuti dari sibuknya pekerjaan ku
Tapi, tidak dengan ponsel merah marun ku
Dia tak suka aku seperti orang sakit
Dia tak suka mata ku terpejam disaat hewan pun sudah menegakkan matanya
Dan tiba-tiba saja daun pintu kamar ku berhenti bercumbu dengan tiangnya
Sesosok wanita cantik yang ku lihat selama tujuh belas tahun nafasku membuka pintu kamar ku
Ia, itu bunda ku, memasuki kamar ku dan membuka gorden kamar ku dengan lembutnya
Dengan perlahan, aku menghembuskan nafas dan bangun dari indah nya tidur ku semalam
Ahh, indahnya pagi ini ~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Posting Lebih Baru
Posting Lama
Beranda
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar